“Assalamualaikum,
cinta…”
“Waalaikumsalam, rindu…”
Aaak, sebuah pembuka yang begitu
memancarkan sinar kasmaran dua insan manusia. Merekalah Saidatul Nafisa dan Hamka;
sepasang kekasih yang telah disatukan dalam ikatan pertunangan. Sinar kebahagiaan begitu terpancar dari sorotan
mata Saida, ditambah dengan pernikahannya dengan Hamka yang akan segera
dilaksanakan.. yah, pernikahan mereka akan dilaksanakan setelah kepulangan
Hamka menuntut ilmu di negeri Arab.
poster 7 Petala Cinta |
Rezeki, jodoh dan Maut.. adalah
satu kesatuan takdir yang Tuhan telah atur. Pada saat perjalanan pulang Hamka
dari tanah Arab, ia mengalami kecelakaan. Saida rapuh. Senyuman tidak lagi terpancar
dari balik cadar yang digunakannya. Sorotan matanya tidak lagi setajam yang ia
bisa.
“semakin hebat rinduku, semakin deras degupku, semakin teguh cintaku kepadamu.”
Disisi lain, ada seseorang yang
telah begitu lama menyimpan rapih rasa yang dimilikinya. Diam-diam ia memperhatikan kegundahan Saida yang sedang dirundung duka mendalam. Dialah Attar,
seorang santri di pesantren milik Abi Saida. Yang secara perlahan mulai
menyisipkan sedikit demi sedikit sunggingan kebahagiaan untuk Saida.
Satu tahun berlalu. Abi dari
Saidapun memutuskan pertunangan antara Saida dengan Attar. Rasa yang dimiliki
keduanya telah begitu menyatu, tidak ada alasan baginya untuk menolak
pertunangan tersebut. Luka yang dimiliki Saida perlahan sembuh dengan
keberadaan Attar, sedang Attar… menjadi sesosok lelaki yang begitu beruntung
dipilih menjadi calon suami Saidatul Nafisa.
"Duhai bakal imamku, jangan biarkan hadirmu sekejap mata. Dan
jangan biarkan kebersamaan kita, hanyalah sementara" –Saidatul Nafisa
Lirihnya.. harapnya.. pintanya.. pada
calon imamnya serta pada pencipta takdir dan segalanya. Saida berharap tidak
akan ada luka untuk kali kedua.
Di antara 7 petala langit dan 7 petala bumi, di dalamnya ada 7 petala cinta..
Secara keseluruhan, film produksi negara tetangga kita ini cukup bagus
dan menyentuh hati. Tidak hanya menceritakan kesabaran dalam penantian dan
kehilangan namun juga memaparkan tentang
keikhlasan, persahabatan, percintaan, dan tentunya banyak nilai-nilai Islam
yang dapat dipetik dari film ini. Oh iya, ending film ini cukup tidak terduga. Banyak
gejolak dalam kisah cinta antara Saida dan Attar. Mau tau endingnya kayak apah? nonton langsung saja filmnya! #tsaaaah
FYI. Mas kawin yang akan diberikan Hamka untuk Saida adalah sebuah alqur’an
yang isinya adalah hasil tulisan tangan Hamka sendiri. Aaaaaaaaaaah so sweet sekaliiiih…
^^
hem.hem. Assalamualaikum, cinta~ *bagusin jilbab* :)))
Tidak ada komentar:
Posting Komentar