/

Kamis, 11 Desember 2014

Semester Keramat!




Assalamu’alaikum ^^ 
Apakabar, gaes? Sebelum dicap sebagai blogger murtad yang sudah jarang berbagi cerita dalam entri-entri yang-semau-gueh, maka izinkanlah saya berbagi sedikit kisah yang dari judulnya saja sudah terkesan HOROR.

Sekitar akhir bulan Juni yang lalu, saya dan teman seangkatan lainnya resmi menjadi mahasiswa semester 7. IYA. SEMESTER TUJUH. Semester Keramat!! Kenapa keramat? Karena pada semester ini, segala hal yang ‘TIDAK BIASA’ terjadi dengan ajaibnya.  Apa saja hal-hal ajaib itu? Nah ini dia…




1. Satu semester. Dua mata kuliah. 8 SKS. Jutaan Rasanya



Semester 7 adalah semester dengan mata kuliah tersedikit yang pernah saya jalani yaitu cuma terdiri atas 2 mata kuliah yang masing-masing nama mata kuliahnya juga paling irit dalam penggunaan hurufnya; yap tul!  KKN dan PPL. Namun jangan salah! Walaupun cuma 2 mata kuliah, bukan berarti saya lebih banyak santai daripada sibuknya. Tidak sama sekali -_____- namun kesibukan itulah yang menjadikan semester ini memiliki jutaan rasa yang sungguh ajaib rasanya.

2. Tugas semakin anarkis

Tugas demi tugas yang datang silih berganti sebenarnya sudah biasa terjadi sedari MaBa. Namun semakin dekat semester 7 hingga tiba saatnya menginjakkan kaki di angka keramat itu sendiri, tugas yang para dosen berikan pun semakin anarkis.

Mulai dari semakin rutinnya membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Dari RPP KTSP hingga bertransformasinya Kurikulum 2006 tersebut ke Kurikulum 2013 yang makin aseloleh……….. keribetannya ! Fyi.. saya adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan a.k.a Calon Guru.

Makin seringnya kami para mahasiswa CaGur diminta untuk bersimulasi mengajar. Menjadikan teman sekelas seolah-olah adalah siswa-siswi yang siap menuntut ilmu. Mengajaranya cuma beberapa menit, mempersiapkan RPP, bahan ajar, LKS, penilaian dan media ajarnya yang berjam-jam bahkan kadang menyita waktu untuk bersemedi dulu berhari-hari.



Mulai diperkenalkannya membuat Proposal Penelitian sebagai persiapan di hari tua pasca PPL kelak. Iya.. Kata para tetua-tetua, Setelah PPL nanti, yang akan saya lakukan selanjutnya adalah mengajukan judul dan membuat proposal penelitian pra Skripsi. Ehem. SKRIPSi -______-


 3. KKN dan PPL

KKN! Dari puluhan mata kuliah yang sudah saya lalui (Alhamdulillah) dengan lancar, aman dan terkendali, mata kuliah yang satu ini adalah mata kuliah terPAPORIT. Belum ada tandingannya. Selama 2 bulan menetap di kampung orang yang sama sekali belum mengenal sesiapapun di sana kecuali teman posko sendiri, membaur serta mengabdikan diri pada masyarakat dengan merancang dan tentunya melaksanakan program kerja demi kemajuan desa tersebut. Tsaah.

Ada banyak cerita yang tak terlupa selama KKN. Teman Seposko yang awalnya “cuma” kenal, seiring berjalannya hari demi hari pun menjadi lebih mengenal satu sama lain. Segala baik, buruk, curhatan tentang pacar dan gebetan masing-masing sudah saling dibagikan. Tiap hari menghabiskan waktu bersama, melaksanakan proker, tidur, makan, masak, mencuci, luluran dan maskeran bersama. Sepuluh kepala, sepuluh pikiran, sepuluh macam karakter berada pada hunian yang sama selama 2 bulan lamanya… namun entah karena apa, sejak pertama kali bersama, sudah terjadi kecocokan dengan sendirinya diantara kami semua.



F4! Family of Posko 4. Keluarga baru. Walaupun KKN cuma 2 bulan, namun kebersamaan F4 terus berlanjut insyaAllah sampai kapanpun. Aamiin~


Sambutan Kepala Desa dan keluarganya yang sangat hangat, Bapak dan Ibu Posko yang selalu baik seakan menjadi orang tua kami sendiri. Siswa siswi SDI Lalabata yang sukses membuat mata bengkak saat pamitan pulang serta masyarakat desa yang selalu memudahkan program kerja kami. KKN KEREN!

PPL!
Setelah beberapa semester saya dipertemukan dengan teori-teori cara mengajar dan bla bla bla-nya, pada semester 7 ini yaitu pada mata kuliah PPL segala macam teori tersebut diaplikasikan ke dunia nyata. Saat di semester-semester sebelumnya cuma bersimulasi mengajar di depan teman sendiri, pada mata kuliah PPL ini sudah dihadapkan langsung dengan para siswa siswi SD yang yang real dan apa adanya. Aktif, iya. Aktif banget pun tidak sedikit. Pulang dari PPL tenggorokan serak karena teriak-teriak wes biyazah! AKU RAPOPOH.


PPL; banyak keajaiban yang terjadi karenanya. Saya yang awalnya ragu dengan apa yang selama ini saya jalani, dengan jurusan dan dengan bakat serta keinginan hati yang sebenarnya… menjadi yakin untuk terus melangkah dengan apa yang sudah saya jalani hingga hari ini. INSYAALLAH!

Saya yang awalnya ragu dengan bakat sendiri untuk menjadi seorang guru, malah dibikin sangat bersemangat untuk mengajar siswa siswi tiap harinya. Lelah? Pasti. Jenuh? Manusiawi. Menyerah? Tidak. Selalu ada alasan untuk kembali bersemangat. Senyum semangat siswa siswi salasatunya. BISMILLAH!

3 bulan PPL. Dan pada detik saya menulis tulisan ini, adalah H-10 penarikan dan perpisahan PPL. Tidak terasa PPL akan segera berakhir. Entah bagaimana caranya untuk tidak bersedih saat berpisah dengan siswa siswi yang sudah sangat akrab dengan kami para mahasiswa PPL. Yang tahu cara mendewasakan kesedihan saat berpisah, tolong mention saya di akun @shrydavid, ya! He he heeee #keeppromoteakunsendiri #biarkayakanakgaul

 4. Pensiun Berorganisasi

Ada yang bilang, mahasiswa tanpa organisasi selama kuliah itu kurang afdol. Yap tul! Tapi bukan karena alasan itu saya sedari MaBa menjadi aktif berorganisasi di kampus. Namun, saya membenarkan pernyataan itu. Hal itu saya benarkan saat telah menginjak semester 6 dan 7, yaitu dimana kesibukan semakin mesra memeluk dan saya pun pensiun berorganisasi. Setelah pensiun, terasa ada yang hilang dari jiwa saya #tsaah.



Banyak hal menyenangkan dan positif tercipta saat berorganisasi. Banyak ilmu yang diperoleh. Tentunya ilmu itu tak didapatkan dengan hanya menjadi MAKAKOS2 (Mahasiswa Kampus-Kos-Kampus-Kos). Bahkan, kekerenan saat KKN dan PPL cukup dipengaruhi oleh pengalaman-pengalaman keren selama berorganisasi. Ajaib

5. Yang erat merenggang, yang renggang Alhamdulillah mengerat 

Ajaib. Tidak menyalahkan si semester keramat, namun lebih menyalahkan pada diri sendiri yang terlalu fokus pada kesibukan hingga membuat sesuatu yang dulunya erat, kini menjadi renggang. You know what I mean? Yes! You! Sahabat-sahabat apa kabar? Kesibukan ini membuat sekedar nongkrong pun menjadi jarang. Berbagi cerita pun menjadi dapat dihitung dengan 5 jari. Padahal dulunya tak terhitung. Teman-teman blogger apa kabar? Gyerz? Sudah lama tidak menanyakan kabar. Oh sungguh tidak niat untuk merenggangkannya. Menyapa fans-pun sekarang diriku jarang -____- *digetok*

Namun, kesibukan semester keramat inipun membawa berkah. Bekerja sama dengan orang yang selama ini tidak begitu akrab, ternyata membuahkan hasil manis. Yaitu kerja sama yang keren, dan tentunya hubungan yang membaik. Ajaib. Lets say, ALHAMDULILLAH!

Keep Calm and Stay Husnudzon sajalah. Tuhan selalu punya rencana indah dibalik semua yang Ia takdirkan pada tiap hambanya. Saya percaya :)

 6. Lupa jatuh cinta

Hahahaha poin 6 bikin merinding sampai tidak bisa menyusun kata demi kata untuk mendeskripsikannya. Intinya begitu. Bukankah kata orang mencintai itu kadang tak memiliki alasan? Begitu pula dengan sedang tidak mencintai sesiapa, bukan? IYA-IN AJAH! 

7. Masanya ditanya “Kapan Lulus?"
#DEG!

Sekitar 2 tahunan yang lalu, saya hanya tersenyum saat membaca tweet seorang teman di twitter yang isi tweetnya adalah curahan hatinya yang lelah ditanya ‘Kapan Lulus?’. Beberapa saat yang lalu tibalah masanya saya yang berada pada posisi tersebut. Saya akhirnya merasakannya. Untuk pertama kalinya saya ditanya “Kapan Lulus?”.

Bagi beberapa mahasiswa yang telah merasakan ditanya “Kapan Lulus?” saat kumpul keluarga, pertanyaan tersebut adalah beban. Namun beberapa lainnya menganggapnya sebagai motivasi untuk terus semangat mencapai kelulusan sesegera mungkin. Sebab, “Kapan Lulus” adalah “Semoga tiap urusanmu dilancarkan, Nak! Agar segera kau capai impianmu!” yang tersirat.The power of menjadi mahasiswa semester keramat. Bagi kebanyakan Tante dan Om saya, seorang mahasiswa yang telah selesai melaksanakan KKN berarti sebentar lagi akan lulus, wisuda dan kerja. But, wait wait wait! Sebenarnya tidak sesederhana itu. Masih sangat banyak hal yang mesti dilakukan setelahnya. 




Yeh! Itulah tadi 7 keajaiban yang mengiringi kekerenan Semester Keramat. Kenapa 7? Karena tujuh… karena tuujuhhh… begitu indaaahhhhh~~ *malah nyanyik* 

Sekian curhatan tentang keajaiban semester keramat yang tinggal beberapa minggu lagi akan saya tinggalkan dan insyaAllah beranjak ke semester selanjutya; semester 8. Segala awal adalah akhir pada masanya. Segala hal baru adalah jalan untuk bertemu dengan hal-hal baru lain pada akhirnya. Doakan 2015 saya bisa selfie sumringah pake toga ya, gaes! Hehehe  

Wassalamualaikum wr. wb ^^




Eskade. Mahasiswa Semester Keramat!



 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar