Pada gallery telepon genggam yang
saya punya, hari ini saya memilih sebuah foto untuk dijadikan sebagai
wallpaper. Pun dengan laptop yang saya miliki. Saya memilih foto yang sama
untuk dijadikan wallpaper di sana. Foto-foto kita saat menggunakan jubah hitam
bergaris hijau menggunakan toga yang talinya telah berpindah dari kiri ke
kanan, lengkap dengan bingkai mewah yang melengkapinya; Senyum kebahagiaan dan
kelegaan atas fase-fase tidak ringan yang telah kita lalui hingga tibalah kita
di titik ini. Hari itu.
![]() |
7/8 - min bumil Rio' |
Dari foto ini, saya seakan diajak
memutar kembali ingatan atas cerita-cerita yang telah kita lalui bersama.
Mengingat kembali bahwa Tuhan selalu memberikan apa yang hambanya butuhkan, dan
syukurlah kalianpun adalah apa yang saya minta padaNya secara diam-diam. Ya,
kalian adalah doa yang terkabulkan.
Dipertemukan dengan kalian
bukanlah sebuah kebetulan, melainkan sebuah jawaban atas doa-doa yang terapal
pada satu malam padaNya agar dipertemukanlah saya dengan seseorang yang bisa
menerima segala aneh dan keribetan saya, serta tidak mudah tuk memilih pergi
jikalau menyebalkannya saya sewaktu-waktu kumat. Lalu Tuhan menjawab dengan
mengirimkan tujuh orang aneh ke hidup saya. Kalian.
Hadirlah kalian, tujuh orang
yang tahu betul bagaiamana cara membuat saya bahagia, tidak segan tuk marah dan
menasehati ketika saya salah, jarang bertanya “sudah makan?” namun sering
mengajak “ayo makan!” yang membuat saya harus makan meskipun sudah makan, yang
sering mengajak saya melakukan hal-hal gila-aneh-nan absurd tapi menyenangkan, dan
selalu ada ketika si anak rantau yang merepotkan ini tiba-tiba rewel tubuhnya
lalu jatuh sakit di kampung orang. Ya, itu kalian. Kita; Delapan manusia aneh yang
isi kepalanya berbeda-beda namun memilih untuk bersama.
Lalu, sebuah kenyataan kemudian
mengahmpiri bahwa setelah foto itu dikutip, kita telah sampai pada titik yang
mengharuskan kita berjalan sesuai dengan rotasi dunia kita masing-masing. Tidak
lagi di Cendana yang sama.
Kita kapan bertemu lagi?
Saya baru menyadari, ternyata kalian sengangenin ini.
Dan dikarenakan kalian, saya
menghapus kalimat “Pasti ada perpisahan” yang mengekori kalimat “Setiap pertemuan”,
sebab kita tidaklah berpisah. Kalian abadi.
Terimakasih telah hadir,
menerima, memilih tinggal dan mengajak berjuang. Jadi, kapan rindu ini kalian
jenguk?
Postingan ini disponsori oleh melihat DP seorang teman yang hari ini wisuda. Lalu, saya pun ikutan kangen wisuda. Kangen orang-orang yang ada di foto wisuda di atas. Btw, selamat tanggal 24 November 2015, Ten. Conggraduation \o/
hehhehe...
BalasHapuskenangan yg tdk bs dilupakan ya...
jd kngen jg sm kwan2 dlu...