/

Senin, 03 Maret 2014

our story; KIRADEKA



“Dua periode saya bernaung di sana, dan hari ini semuanya telah berakhir. Tapi bagi saya tak ada yang usai.. KITA tetap menjadi keluarga. Terima kasih atas begitu banyak kesan  yang selama ini kakak-kakak  telah berikan. Dan selamat kepada kakak-kakak yang terpilih sebagai pengurus baru KIRADEKA”
 
–Anto a.k.a Endjoz, 2 Maret 2014
Assalamualaikum

Pertamatama dan  paling utama yang harus saya tuturkan saat ini adalah beribu-ribu pensyukuran atas segala karunia yang Tuhan telah berikan pada saya. Mungkin terdengar seperti ingin berpidato, tapi percayalah… ini hanyalah postingan biasa yang mengkin akan berujung pencurhatan. ((PENCURHATAN)) *digetok guru bindo*


Oke, lansung saja. Ada pepatah yang mengatakan; setiap perjumpaan pasti akan ada perpisahan. Dan tiap perpisahan, akan berujung ke-melow-an! Mau tidak mau, itulah yang saya rasakan sekarang.

2 tahun yang lalu, saya dinyatakan lulus menjadi salahsatu anggota Racana di kampus saya. Fyi, racana adalah sebutan untuk nama satuan kepramukaan tingkat Pandega, atau setara dengan anak kuliahan. Begitulah~ dan, nama Racana di kampus saya adalah “Ki Hajar Dewantara” untuk Putra dan “R. A. Kartini” untuk Putri, disingkat KIRADEKA.

Sebenarnya waktu itu saya sungguh tidak menyangka bisa dinyatakan lulus menjadi salahsatu pengurus KIRADEKA. Berhubung karena yang daftar banyak namun yang akan terpilih cuma belasan orang. Dan, Alhamdulillah saya menjadi salahsatu dari belasan orang yang lulus itu. Merupakan kebahagiaan dan kebanggan tersendiri bagi saya, terlebih karena kami dilantik tepat di hari ulangtahun saya, 5 April 2012. Mungkin kelulusan ini menjadi kado ulangtahun terindah untuk saya. #tsaah


Saya yang menjadi pengurus baru waktu itu dinyatakan menjadi anggota Bidang 3 juga dipercayakan menjadi Koordinator Majalah Dinding (MaDing) KIRADEKA. Suka duka berhasil saya dan pengurus lainnya lewati bersama. Sekret KIRADEKA yang awalnya terasa asing menjadi begitu nyaman. Bahkan banyak hal, banyak cerita dan begitu banyak waktu yang saya dan teman-teman habiskan di sana. Ruangnya tidak begitu luas. Hanyalah ruang berbentuk persegi panjang berukuran minimalis, namun menyimpan jutaan hektar kisah kekeluargaan yang begitu kental terasa.

Setahun berlalu.. berbagai kegiatan telah saya dan pengurus KIRADEKA lainnya habiskan bersama; Hiking (Pra-KMD), Kursus Mahir Dasar (KMD), Latihan Gabungan Kepramukaan se-Universitas Negeri Makassar (LatGab), Pelatihan antar Pengurus, Pelatihan Siaga – Penggalang di salahsatu SDN Parepare, Anjangsana, bukan puasa bersama, dan masih banyak kegiatan-kegiatan serta program kerja yang berhasi terselesaikan lainnya. Pencapaian yang diperoleh dari berbagai program kerja yang tersusun apik itu bukan hanya tentang berjalan lancarnya atau tidak kegiatan tersebut, melainkan semakin terasanya kekeluargaan antar penguruslah yang menjadi pencapaian terbaik hingga saat ini.

Awalnya saya hanyalah salahsatu mahasiswa baru di kampus yang ingin bergabung dengan keluaraga besar KIRADEKA. Cuma akrab dengan beberapa pengurusnya saja. Namun semakin hari, saya semakin mengenal pengurus lainnya. Para Kakak Tingkat (senior) telah menjadi selayaknya kakak saya sendiri. Menjaga saya yang kadang merepotkan saat perkemahan. Para senior yang ke-gila-annya sudah melebihi batas wajar namun tetap senantiasa saya hargai, walau kadang begitu saya tertawakan leluconnya. Teman-teman setingkat yang awalnya tidak begitu saling akrab menjadi lebih mengenal satu sama lain.

Namun waktu tetap menjalankan tugasnya sebagai waktu. Berjalan tanpa terasa walau manusia meneriakkan keinginannya untuk sang waktu berhenti karena nyaman dengan kondisinya saat itu. 17 Februari tiba. Musyawarah Racana tetap harus dilaksanakan. Dan hari itu Posisi Ketua Racana PA berpindah dari Kakak Rifsal a.k.a Kak Ical ke Ketua PA yang terpilih hari itu, Ramly. Begitupun dengan ketua Racana Putri. Saya sempat menjadi salahsatu bakal calon ketua karena nama saya disarankan oleh seseorang yang tidak saya tahu siapa. Namun karena sesuatu dan lain hal, juga karena masih ada yang lebih layak untuk menyangdang posisi tersebut.. sayapun mengundurkan diri menjadi bakal calon. Lalu terpilihlah Lala menggantikan posisi Kakak Kiki Ardianti menjadi Ketua Racana PI. Fyi, Ramly dan Lala bersaudara kembar. Lucu kan Racana saya dipimpin oleh Kakak-Adek yang kembar :3 

 2 April 2013. Pelantikan kepengurusan KIRADEKA yang baru. Para Kakak Tingkat (senior) saya di Racana sudah menjadi demisioner. Digantikan oleh pengurus baru yang tak kalah menyenangkannya. Kini giliran saya dan teman-teman lainnya yang menduduki posisi Kepengurusan Inti. Yang dulunya saya adalah Anggota Bidang, naik kedudukan menjadi Sekretaris Umum PI melanjutakan estafet Kakak Lia yang baik hati, penyabar dan tidak sombong.

Sama dengan kepengurusan saya periode pertama, KIRADEKA dengan pengurus-pengurs barunya telah menjadi keluarga saya. Dan pada hari demi hari yang kami lalui bersama, saya semakin merasakan bahwa saya begitu menyayangi mereka semua. 

“Sebentar lagi, kita tidak akan seperti ini lagi” kalimat tersebut sempat tersirat di pikiran saya saat berkumpul dengan pengurus KIRADEKA lainnya. Bercanda bersama, tertawa bersama, berkerja bersama, ngumpul di Sekret bersama, nyanyi-nyanyi bersama, dan semua hal yang kami lakukan bersama, akan menjadi tidak dilakukan bersama suatu saat nanti. Saya benci hal itu, namun saya bisa apa?

Hari itu tiba. 2 Maret 2014 menjadi hari yang ditetapkan sebagai hari untuk Musyawarah Racana diadakan. Dan malam 1 Maret alias malam minggu terpilih menjadi malam “Tudang Sipulung” (duduk bersama) pengurus Racana, baik yang keesekoan harinya aakan menjadi demisioner maupun para pengurus baru yang masih akan melanjutkan estafet kepengurusan.

1 Maret pagi saya berada di Pinrang. Berhubung karena acara briefing Kelas Inspirasi Pinrang diadakan pada hari itu. Selesainya setelah maghrib dan acara “Tudang Sipulung” tersebut dimulai setela shalat Isya. Namun Tuhan maha baik.. Bapak saya juga benar-benar baik, begitu juga dengan Mama saya yang mengisinkan saya berangkat menempuh jarak berkilo-kilo meter dengan kondisi badan mulai remuk karena kelelahan. Dan akhirnya, saya dapat mengikuti acara “Tudang Sipulung” malam itu.

Malam itu adalah malam perpisahan untuk kami. Untuk para pengurus KIRADEKA yang keesokan harinya akan tidak sering bersama lagi. Malam gelap dengan begitu banyak bintang, kami ber38 minus 2 orang duduk melingkar bersama ber-alas-kan rerumputan. Saling mengelurakan segala yang tersimpan di hati, mengingat kembali kebersamaan yang telah dilalui, hingga tumpahlah air mata dari kami. Tidak hanya putri, putranya pun tidak segan untuk menangis. Mereka tidak lemah, mereka tidak manja… namun mereka dan saya hanya menghargai sang waktu bersama prosesnya… bahwa ternyata berpisah dengan keluarga yang begitu disayangi tidak akan pernah dilalui tanpa kesedihan. Mengapa secepat ini?

Malam itu, kami juga membawa kado masing-masing. Kado berbungkuskan Koran, dengan isi kado yang harganya tidak boleh melebihi Rp. 10.000 dan harus barang/benda yang bisa gunakan Putra maupun Putri adalah gambaran kesederhanaan keluarga kami, KIRADEKA. Sederhana, namun membahagiakan pun berat untuk ditinggalkan. Kami lalu tukaran kado, tanpa mengetahui sang pemiik kado yang diambil. Begitu juga sebaliknya.

Kami berpelukan, air mata bertetesan dan ucapan “terimakasih” dan “maaf” terlafadzkan. Setelah menjadi demisioner/pension/purna Racana, kami memang masih berada pada kampus yang sama. Namun intensitas pertemuan itu yang pastinya tak akan sama.

Saya akan merindukan kalian, kawan….

*Lagu Kemesraan dan Sayonara Cinta kami lantunkan bersama, eh bukan kami deng.... tapi mereka... saya tidak sanggung bernyanyi, malah mewek -____-v*

Kemesraan ini.... janganlah cepat berlalu
Kemesraan ini.... inginku kenang selalu
Hatiku damai... jiwaku tenang di sampingmu
Hatiku damai.... jiwaku tentram bersamamu

sedang bernyanyi lagu "Kemesraan"

sedang bernyanyi lagu "Kemesraan" | dont cry! :'(

sayanya yang cry hehehe

Kado "KITA" sebelum diserbu dan saya dapat kado paling kecil, tapi istimewa ^^

KITA, KIRADEKA... adalah keluarga sampai kapanpun itu..




bakar-bakar ikan setelah mewek-mewekan

para pensiunan hehe

Maaf untuk segala kesalahan, dan terimakasih untuk segala kebahagiaan. Saya, Sry Kartika David……. sayang kalian semua.

Btw, selamat Ketua PA dan Ketua PI yang terpilih…. Tahir dan Mega. Tetap ciptakan suasana kekeluargaan dalam KIRADEKA, karena disanalah sukses untuk segala pencapaian yang diinginkan. Wassalam.


Eskade.
ex. Anggota Bidang 3 KIRADEKA periode 2012-2013
ex. Sekretaris PI KIRADEKA periode 2013-2014
kini menjadi demisioner KIRADEKA alias PURNA RACANA alias Pensiunan
sekarang hanyalah pengangguran. pft


14 komentar:

  1. ahhhhhh, aku baru aja mau memulai loh :(
    aku ukm jurnalistik, dan bentar lagi mubes alias ganti kepengurusan
    kaka seniornya pada demisioner deh :( ahhh
    jadi galau kan, huhu u.u

    BalasHapus
    Balasan
    1. namanya juga hidup.. yang 'tua' sudah sepuh :'(

      Hapus
  2. wah...kliatannya mengharukan banget ya...udh lama bareng2 trus pensiun..yah emg time flies sih...

    btw jd pnasaran sama kado 10rbunya...kira2 isinya apa ya.. *kepo

    BalasHapus
    Balasan
    1. kadonya beraneka ragam kak... ada yang dapat sisir, foto kami2 semua, pulpen, sabun, sikat gigi, odol gantungan kunci. absurd sih tapi bermakna dan istimewa :3

      Hapus
  3. bah sedihnya Sry..... knp ada pensiun,,,, adaji ga penerusnya??

    BalasHapus
    Balasan
    1. ada dong Pal... KIRADEKA open recruitment lagi

      Hapus
  4. Hiiii kak shry, aku kok nangis ya bacanya:( tiap pertemuan emang pasti ada perpisahan. Nggak bisa ditolak, nggak bisa dielak. Tugas kita cuma menikmati waktu yang tersedia sampai waktu perpisahan itu bener-bener tiba.

    Itulah asyiknya ikut organisasi. Selain dapet temen baru, keluarga baru, dapet pengalaman baru juga. Nice post kak:')

    BalasHapus
    Balasan
    1. *apusin air matanya*

      bener banget. mau tidak mau perpisahan itu akan datang. tinggal bagaimana cara kita menjadikan kebersamaan itu terasa indiah agar kelak akan menjadi kenangan yang istimewa :')

      Hapus
  5. wuiiih kayaknya berat banget ya mesti pisah dari temen2 UKM Racana..
    keren Shry, bisa segitu deketnya..
    sampe2 pada mewek..
    perpisahan emang enggak bisa dilawan, mau gak mau diterima dan belajar move on..
    seenggaknya masih bisa ketemu di kampus .. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. ga nyangka juga sih bakal sesedih itu bang...
      namanya juga hidup...
      MOVEEE ON!!! MOVEEE ON!!! '-')99

      bentar lagi bakal KKN bang.. bakal PPL.. bakal sibuk sana sibuk sini.. bakal jarang ngumpul. pft :'(

      Hapus
  6. udah pensiun berarti udah tua ya? #DiKeplak
    Ah, semoga gue juga bisa ngerasain kekeluargaan kayak gini di organisasi kampus gue. Beberapa sama nih kayak bawa kado harganya gak boleh diatas 10k :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. udah tua? IYA-IN AJADEH!!!!!

      semangat!! semangat berorganisasi... selamat berkeluarga*eh

      Hapus
  7. Jadi ikutan nangis :'(
    Hiks.
    Emang sakit banget kalo selama ini sama-sama, banyak hal yang udah di jalani bareng, trus musti bubaran gitu.
    walo sebenernya masih bisa ngumpul lagi, tapi gak akan seperti dulu gitu.

    Semoga saja pengganti kalian bisa menciptakan suasana seperti yang udah kalian ciptakan ya.
    Kekeluargaan yang erat terutama. Amin

    BalasHapus
    Balasan
    1. entah kenapa baca kalimat "Emang sakit banget kalo selama ini sama-sama, banyak hal yang udah di jalani bareng, trus musti bubaran gitu" aku mikirnya ke lain hal... kalimatnya ituloh :))

      aamiin :')

      Hapus